Melihat Pembuatan Tegel Kunci
Ditengah serbuan produk keramik yang menawarkan berbagai macam corak, warna dan juga kemudahan pemasangannya, ternyata tegel masih bisa bertahan dan cukup diminati. Tegel adalah penutup lantai yang cukup favorit di masa lalu. Ya, ubin yang menutup lantai pada jaman orang tua atau nenek kita dulu.
Salah satu dari sekian banyak pabrik tegel yang bertahan lama dan cukup dikenal dimasa lalu adalah “Pabrik Tegel Kunci”, Sejak beroperasi sekitar tahun 1927, pabrik yang berlokasi di daerah yang dikenal sebagai sentra produksi makanan bakpia, Pathuk, Yogyakarta ini terus memproduksi tegel cap kunci dengan aneka motif dan warna klasik. Dari sekitar 100 motif yang disediakan, hanya ada sekitar 20 motif baru. Motif-motif lama masih biasa kita nikmati di ruang tamu pabrik ini. Dipasang secara acak menyerupai mozaik masa lampau. Salah satu dari sekian banyak bangunan bersejarah yang memakai tegel klasik ini adalah Kraton Yogyakarta. Tempat dimana pertama kali saya melihat ubin macam begini.
Produksi tegel di pabrik yang semula bernama “Firma Tegelfabrik Midden Java” dikerjakan oleh sekitar 30-an pekerja. Cara pembuatannya pun hingga kini masih dilakukan dengan metode yang tidak jauh berbeda dengan cara yang diterapkan di masa lalu. Semuanya mengandalkan keahlian dari para pekerjanya. Ada beberapa proses yang musti dilakukan dalam pembuatan tegel ini yaitu pengayakan bahan, pencetakan, penyablonan untuk memberi warna, pengeringan awal, perendaman, pengeringan akhir dan pengepakan.
Sesuai perkembangan jaman, kualitas tegel ini pun juga mengalami peningkatan. Mulai dari bahan yang digunakan sampai kualitas warna yang lebih menarik. Bahkan kilapnya tidak kalah dengan keramik-keramik yang banyak membanjiri pasar. Konsumen bahkan bias leluasa memilih warna sesuai dengan macam yang tersedia. Pori-pori yang terdapat pada jenis ubin ini mebuat ubin terasa lebih sejuk, cocok untuk Negara tropis.
Selain berproduksi untuk pasar dalam negeri, tegel yang dijual dengan kisaran harga Rp.150.000 – 350.000/m2 ini juga mulai merambah pasar luar negeri seperti London dan Kuala Lumpur. Lebih lanjut, untuk memperluas pasar, pihak managemen pabrik juga berencana menggelar pameran di beberapa kota di Australia.
Teks dan Foto: Ahmad Zamroni